Pengertian, Definisi, dan Kegunaan Lengkap Flyer
Apa itu Flyer ?
Flyer adalah suatu alat pemasaran yang biasanya dicetak dalam bentuk kertas, dengan ukuran yang biasanya tidak terlalu besar, dan maksimal menggunakan ukuran kertas A4 berbahan HVS, art paper, ataupun art carton. Strategi pemasaran menggunakan flyer adalah salah satu yang tertua, terutama setelah ditemukannya mesin cetak, yang telah dipakai sejak abad ke 18 di seluruh dunia sebagai salah satu perangkat pemasaran yang diandalkan.
Apa Perbedaan Flyer dengan Brosur ?
Hal yang paling membedakan antara flyer dengan perangkat
pemasaran lainnya seperti brosur, katalog, ataupun banner adalah pada ukuran
dan bentuknya.
Flyer biasanya berbentuk kertas selembar yang tidak dilipat
seperti leaflet atau brosur (yang biasanya dilipat 3 atau 4), dengan ukuran
maksimal adalah A4 sehingga akan mudah untuk dibagi-bagikan kepada orang-orang.
Pada flyer, desain biasanya hanya akan dicetak 1 sisi
meskipun tidak jarang ada yang mencetak di 2 sisi kertas tergantung dengan
tingkat kebutuhannya, dan juga kertas yang digunakan pada flyer umumnya lebih
tipis dibandingkan brosur.
Isi dari flyer biasanya akan lebih ringkas namun tetap informatif dan menarik minat pembaca, sementara isi brosur biasanya akan jauh lebih rinci dan lebih lengkap.
Kegunaan Flyer Sebagai Alat Promosi
Dikarenakan bentuknya yang sederhana, salah satu kegunaan
flyer adalah untuk dicetak dalam jumlah besar dan dibagikan kepada banyak orang
yang sedang lalu-lalang di jalan, dan biasanya dilakukan di tempat umum seperti
taman, mal, dan lain sebagainya.
Karena ukurannya yang tidak terlalu besar dan juga tidak
tebal, maka diharapkan mereka yang menerima flyer akan dengan mudah membaca
informasi yang tertuang di dalam flyer tanpa perlu membolak-balik kertas atau
membuka lipatan.
Sehingga diharapkan mereka yang tertarik dengan informasi yang ada di dalamnya akan menyimpan dan mengingat informasi yang ada di dalam flyer, serta bagi yang tidak tertarik bisa membuangnya di tempat sampah.
8 Tips Mendesain Flyer yang Menarik
Karena sifatnya yang simpel dan mudah sekali dibuang itulah
tantangan terbesar dalam menggunakan flyer sebagai alat pemasaran adalah pada
saat membuat desain untuk flyer tersebut, karena harus bisa berisikan hal yang
informatif sekaligus menarik mata untuk membaca.
Karenanya ada beberapa tips yang bisa anda perhatikan pada
saat mendesain flyer untuk produk, jasa, ataupun kegiatan anda:
- Pastikan
judul, tagline atau kalimat utama pada flyer terlihat dengan jelas
- Pilih
judul, tagline, atau kalimat utama yang sekiranya menarik bagi target
pembaca
- Gunakan
desain yang menarik pandangan pembaca
- Sesuaikan
gaya desain dengan target pembaca anda
- Gunakan
font yang sesuai dengan target pembaca
- Gunakan
pilihan warna yang sesuai dengan target pembaca
- Isi
flyer harus informatif, padat, dan jelas
- Jangan gunakan ukuran kertas yang terlalu besar apabila tidak perlu
6 Faktor yang Mempengaruhi Ongkos Cetak Flyer
Dalam menghitung anggaran produksi flyer, anda harus
mempertimbangkan beberapa hal sebagai berikut supaya biaya tidak membengkak:
1. Jenis bahan kertas yang akan digunakan
Pertama-tama yang perlu anda tentukan adalah jenis bahan
kertas yang akan digunakan dimana beberapa bahan yang biasa digunakan untuk
memproduksi flyer adalah kertas HVS, kertas Art Paper, ataupun kertas Art
Carton.
Untuk kertas HVS, biasanya digunakan yang ketebalannya
sekitar 80gsm ke atas, supaya tidak terlalu tipis terutama kalau desain flyer
penuh warna atau nge-block sehingga tinta tidak merembes ke
belakang.
Sementara untuk kertas Art Paper biasanya digunakan yang
ketebalannya 150gsm, dan bisa dicetak 1 sisi atau 2 sisi, sementara untuk
kertas Art Carton biasa digunakan yang ketebalannya adalah sekitar 210gsm ke
atas.
Biaya produksi cetak flyer pada kertas HVS adalah yang
termurah, sementara untuk Art Paper dan Art Carton, pada umumnya akan lebih
mahal biaya cetak menggunakan kertas Art Carton.
2. Ukuran flyer
Faktor kedua yang akan menentukan biaya produksi dalam
mencetak flyer adalah pada ukuran dari flyer tersebut.
Yang perlu anda ketahui, pada umumnya hampir kebanyakan
penyedia jasa percetakan akan menggunakan kertas A3 atau A3+ pada saat
mencetak, entah itu flyer, leaflet, brosur, ataupun poster, meskipun tetap
tergantung dari mesin cetak yang mereka miliki.
Penggunaan kertas A3 tersebut sangat umum dipakai apabila
anda mencetak di tempat percetakan digital, sementara untuk percetakan offset
maka biasanya kertas yang akan digunakan adalah kertas plano 65x100cm atau
kertas plano 79x109cm.
Ukuran kertas A3 sendiri adalah 29,7 x 42 cm, dan nantinya
dalam satu kali cetak akan bisa mencetak beberapa flyer sekaligus, tergantung
dari ukuran flyer yang anda inginkan.
Karenanya biasanya ukuran flyer yang digunakan adalah
ukuran-ukuran yang bisa dibagi rata dengan ukuran kertas A3 tersebut, misalnya
A4, A5, atau A6.
Menghitung berapa flyer yang bisa dicetak pada 1 lembar A3
apabila menggunakan ukuran-ukuran yang kami sebutkan di atas menjadi tidak
sulit, dikarenakan faktor dapat dibagi rata tersebut.
Patokannya adalah sebagai berikut:
- 1
lembar A3 = 2 lembar A4
- 1
lembar A4 = 2 lembar A5
- 1
lembar A5 = 2 lembar A6
- 1
lembar A3 = 4 lembar A5
- 1
lembar A3 = 8 lembar A6
Sehingga, apabila ukuran Flyer adalah A4, maka pada satu
kali cetak pada selembar A3 akan menghasilkan 2 lembar flyer, sementara apabila
ukuran flyer adalah A5 maka akan tercetak sebanyak 4 flyer, dan seterusnya.
Tentunya perhitungan ini akan berbeda apabila menggunakan
kertas plano, misalnya yang berukuran 65x100cm yang lebih umum dibandingkan
79x109cm, dimana dalam satu kali cetak pada selembar kertas plano 65×100 akan
menghasilkan sekitar 8-9 lembar A4 dan masih menyisakan ruang kosong pada
plano.
Karenanya akan lebih untung apabila anda tidak hanya
mencetak flyer saja dan menyisipkan beberapa materi promosi lainnya yang
ukurannya tidak sebesar flyer tersebut sehingga bisa diselipkan ke dalam kertas
plano yang tersisa.
3. Desain flyer
Untuk faktor desain ini biasanya hanya akan berpengaruh
apabila anda ingin mencetak pada percetakan offset, dikarenakan anda harus
membuat apa yang disebut dengan film / separasi terlebih dahulu atau pada
beberapa tempat percetakan akan menggunakan teknologi CTP (Computer to Plate).
Proses cetak menggunakan film/separasi ini adalah metode
yang paling konvensional, di mana nantinya desain anda akan dicetak menjadi
berbentuk film yang terbagi menjadi 4 kategori warna yaitu C (Cyan), M
(Magenta), Y (Yellow) dan K (Key atau Hitam).
Nantinya film akan dicetak lagi ke dalam pelat yang kemudian
akan digunakan untuk mencetak flyer pada mesin cetak offset.
Sementara untuk percetakan yang menggunakan CTP, proses
pembuatan pelat tidak harus melalui separasi/film terlebih dahulu, melainkan
bisa langung dicetak dari komputer sehingga biaya produksi akan lebih bisa
ditekan.
4. Jumlah flyer yang akan dicetak
Jumlah flyer yang akan anda cetak tentunya menjadi faktor utama yang akan sangat mempengaruhi biaya produksi cetak flyer tersebut selain dari beberapa faktor di atas sehingga sangatlah penting untuk anda pertimbangkan.
Beberapa tips umum terkait jumlah flyer yang bisa anda
jadikan patokan sebelum mencetak flyer adalah sebagai berikut:
- Apabila
jumlah flyer sedikit (di bawah 1000 lembar A4), maka sebaiknya anda
menggunakan jasa percetakan digital printing.
- Apabila
jumlah flyer yang akan dicetak lebih dari 1000 lembar A4, maka sebaiknya
anda menggunakan jasa percetakan offset yang jatuhnya akan lebih murah
biaya per lembarnya.
Kedua tips di atas hanya melihat dari jumlah cetakan flyer
yang ingin anda buat saja dengan asumsi desain flyer yang anda buat adalah full
color (4/4) dengan warna yang tidak unik seperti gold atau silver, dan ukuran
yang dapat dibagi rata.
5. Finishing pada Flyer
Faktor lainnya yang akan mempengaruhi biaya percetakan flyer
adalah dalam hal finishing yang akan digunakan pada kertas flyer tersebut.
Yang dimaksud dengan finishing di sini adalah lapisan
laminasi apa yang akan anda gunakan, atau apakah anda juga menginginkan
sentuhan yang unik pada flyer tersebut misalnya dengan menggunakan emboss atau
spot UV pada beberapa area pada flyer.
Untuk laminasi sendiri akan terbagi dua pilihan, yaitu
antara laminasi glossy atau laminasi doff di mana pada glossy nantinya flyer
akan terlihat lebih mengkilat, sementara pada doff nantinya warna flyer akan
lebih terlihat lebih pastel, dan sedikit redup.
Biaya untuk laminasi glossy atau doff umumnya tidak terlalu
jauh berbeda dan akan dihitung per sisi dari flyer, sehingga akan lebih murah
apabila anda hanya mencetak flyer 1 sisi saja.
Sementara untuk emboss dan spot UV, harganya akan lebih
mahal dan tergantung dari dimensi ukuran dari area yang akan anda terapkan
teknik emboss atau spot UV tersebut.
Emboss akan menghasilkan efek timbul pada area yang ingin
anda terapkan, misalnya pada logo atau motif, sementara apabila anda
menggunakan teknik spot UV maka area yang dikenakan teknik finishing tersebut
akan berwarna mengkilat.
6. Biaya lain-lain
Faktor terakhir yang perlu anda perhatikan pada saat
menghitung biaya cetak flyer adalah pada biaya lain-lain yang akan muncul di
setiap proses percetakan, seperti biaya potong kertas dan juga faktor kesalahan
teknis.
Hal tersebut umumnya berlaku untuk anda yang tidak ingin
menyerahkan keseluruhan proses kepada tempat percetakan, dan ingin membeli
bahan baku sendiri misalnya membeli kertas dan mencetak film/separasi atau
membuat pelat di tempat terpisah.
Pada saat membeli kertas, jangan pernah menghitung jumlah
kertas yang dibutuhkan persis sesuai dengan jumlah flyer yang ingin dicetak,
ini dikarenakan pada setiap proses percetakan pastinya akan ada sekian persen
yang hasilnya kurang baik.
Baca juga artikel kami lainnya terkait percetakan
seperti tips
desain kartu nama supaya terlihat elegan, kemudian apa saja perbedaan
antara brosur dan pamflet, lalu baca juga 4 tips cara
desain brosur fashion supaya lebih menarik, berbagai
jenis spanduk dan fungsinya, perbedaan penggunaan art carton dan art
paper, serta masih banyak lagi yang lainnya.
Masih Perlukah Melakukan Promosi Usaha Menggunakan Flyer?
Meskipun kita telah memasuki era digital seperti sekarang
ini, penggunaan flyer sebagai salah satu perangkat pemasaran dirasa tetap
diperlukan, terutama bagi anda yang ingin menjangkau konsumen di satu area
tertentu.
Hal itu dikarenakan pesan atau informasi yang ingin kita
sampaikan kepada target konsumen yang ingin kita sasar secara spesifik di satu
wilayah tertentu akan lebih pasti terjangkau dengan adanya flyer.
Beriklan di Media Sosial pun sebenarnya bisa menjangkau
pasar yang spesifik, tetapi mereka tidak akan bisa mengalahkan flyer dalam satu
hal, yaitu memberikan informasi dalam bentuk fisik, yang bisa mereka baca
langsung saat flyer diterima.
Dikarenakan faktor tersebut, penggunaan flyer sebagai alat
promosi untuk saat ini dirasa masih penting dan sayang untuk dilewatkan,
sehingga bagi anda yang memiliki usaha, produk, jasa, ataupun kegiatan
sebaiknya tetap menggunakan alat promosi yang satu ini.
Semoga informasi yang kami berikan kali ini dapat membantu
anda dalam memahami lebih dalam mengenai definisi flyer, perbedaannya dengan
brosur, kegunaan, perhitungan produksinya, dan juga pentingnya flyer sebagai
alat pemasaran.
sumber artikel: (https://blog.porinto.com)
Terima kasih , semoga membantu
Komentar
Posting Komentar